TRADISI PASKAH JEMAAT GPM ALLANG ASAUDE

Maret 19, 2019
Paskah merupakan salah satu hari besar gerejawi yang dirayakan untuk memperingati Kebangkitan Yesus Kristus (Isa Al Masih). Di berbagai tempat di dunia, Paskah dirayakan dengan tradisi masing-masing negara. Di Indonesia sendiri, khususnya di Jemaat GPM Allang Asaude, Paskah selalu dirayakan dengan meriah dan sudah menjadi tradisi tahunan bagi jemaat dan masyarakat setempat. Beragam kegiatan yang positif dan kreatif selalu diselenggarakan oleh Panitia Hari-Hari Besar Gerejawi (PANHARGER) guna meramaikan perayaan Paskah di Jemaat GPM Allang Asaude.

Jalan Salib: Salah Satu Tradisi Paskah
Nuansa Paskah sudah mulai terasa sejak memasuki Minggu Sengara Yesus Kristus yang pertama, yang ditandai dengan Ibadah Minggu dan pembuatan ratusan salib oleh masing-masing unit pelayanan. Salib-salib ini berukuran kecil berwarna putih yang dilengkapi dengan sehelai kain ungu, dan ditanam berbaris di sepanjang jalan utama serta lorong-lorong yang ada di dalam desaSetelah memasuki Minggu Sengsara Yesus yang ke tujuh, ritual Ibadah Peneguhan Sidi bagi anggota Katekisan pun dilakukan.


Seminggu menjelang perayaan Paskah biasanya warga jemaat dan masyarakat sudah membersihkan pekarangan rumah mereka serta tempat umum dan jalan-jalan untuk menyambut Paskah Krsitus. Jika ada lomba antar unit yang diselenggarakan oleh PANHARGER, maka kesibukan setiap unit pelayanan dalam jemaat makin bertambah. Jika tidak ada lomba antar unit, maka Lomba-lomba tradisional untuk Anak dan Remaja SMTPI lomba-lomba tradisional untuk Anak dan Remaja SMTPI akan digelar menyongsong Paskah. Kemudian pada hari Jumat di minggu tersebut, diadakanlah Ibadah Jumat Agung untuk memperingati hari kematian Yesus Kristus. Di dalam ibadah ini, ritual Perjamuan Kudus bagi seluruh anggota Sidi GPM dilaksanakan dengan khusyuk.

Keesokan harinya (Sabtu), semua warga jemaat secara keseluruhan mulai disibukkan dengan persiapan inti yaitu perayaan Paskah Kristus yang diawai dengan pembuatan tenda untuk 10 unit yang ada. Lokasi pembuatan tenda adalah di tengah-tengah lapangan Lithos Allang Asaude dengan formasi penempatan tenda berbentuk lingkaran. Tenda-tenda ini dibuat dengan berbagai macam bentuk yang unik. Ada yang bebentuk ikan, perahu, rumah, bahkan kubur Yesus. Setelah tenda berhasil didirikan, tahap terakhir adalah dekorasi. Setiap warga jemaat akan berlomba-lomba mendekorasi tenda mereka sebagus mungkin. Namun, hiasan yang wajib dimiliki setiap tenda adalah salib besar dan lampu warna-warni.


Pada Sabtu sore, tepat pukul 17:00 WIT diadakan Karnaval Paskah bagi Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI) Jemaat Allang Asaude. Anak dan Remaja yang tergabung dalam SMTPI secara bersama akan melaksanakan Karnaval dengan pawai mengelilingi desa Allang Asaude sambil melantunkan puji-pujian. Hal yang unik dari kegiatan Karnaval Paskah ini adalah busana yang dipakai oleh rombongan karnaval. Ada yang mengenakan pakaian adat daerah, seragam tentara dan polisi, seragam guru dan perawat, jubah pendeta dan gembala, pakaian sehari-hari petani dan nelayan, hingga busana zaman Yesus. Tak lupa mereka membawa properti tambahan pelengkap busana profesi yang mereka kenakan serta salib dan balon-balon yang disebut lampion. Terkadang PANHARGER juga mengadakan lomba Karnaval Paskah per jenjang SMTPI atau per unit pelayanan. Selain itu, tablo Jalan Salib juga diadakan oleh pemuda gereja untuk meramaikan kegiatan Karnaval Paskah tersebut.


Sekitar pukul 19:00 WIT, warga jemaat Allang Asaude mulai memasuki tenda Paskah masing-masing. Lampu warna-warni yang dipasang di depan tenda dan salib-salib tampak menghiasi suasana Malam Paskah yang indah. Acara inti pun segera dimulai. Berbagai macam rangkaian kegiatan mengisi Malam Paskah hingga subuh yang diawali dengan ibadah pembukaan. Kegiatan ini meliputi games, puji-pujian, cerdas cermat, rekreasi, MOP Paskah (stand up comedy), hingga pentas seni seperti tari-tarian dan nyanyian pujian serta drama dan parodi Paskah. Menjelang tengah malam, rangkaian acara tersebut akan di-break untuk snack. Kemudian acara Paskah dilanjutkan lagi dengan beragam kegiatan yang ada sampai subuh. Sekitar pukul 3 dini hari, warga jemaat berkumpul dengan obor mereka masing-masing yang telah disiapkan sebelumnya untuk kegiatan Pawai Obor. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga jemaat yang hadir dengan melakukan pawai bersama sambil melantunkan puji-pujian yang diiringi dengan gitar dan terompet mengelilingi desa Allang Asaude.

Suasana Malam Paskah
Setelah kembali ke lokasi Paskah, PANHARGER akan memberikan kesempatan bagi Anak dan Remaja SMTPI yang membawa obor untuk mencari telur Paskah di lokasi yang telah ditentukan. Telur Paskah yang dicari adalah telur yang sudah direbus dan diletakkan di titik-titik tertentu pada tempat yang gelap. Anak dan Remaja SMPTI akan mencarinya dengan obor yang menyala sebagai penerang. Bagi siapa yang mendapatkan telur dengan tanda-tanda tertentu biasanya akan diberikan hadiah. Selanjutnya, acara penyerahan hadiah lomba akan dilaksanakan sebagai acara yang terakhir sebelum memasuki acara puncak.  Adapun puncak acaranya adalah Ibadah Paskah Kubur Terbuka yang sekaligus merupakan Ibadah Minggu. Acara ini akan dilaksanakan di tempat yang sama hingga selesai sampai fajar menyingsing. Setelah ibadah Paskah selesai, PANHARGER kemudian akan menutup acara Paskah.
Berikut kami sertakan video cuplikan "Tradisi Paskah Jemaat GPM Allang Asaude" lengkap dari Channel YouTube kami, Asaude ID:




Tradisi Paskah Jemaat GPM Allang Asaude yang sudah mulai ditinggalkan antara lain:
  • Api unggun (lokasi tidak memungkinkan)
  • Acara Malam Paskah per unit-unit pelayanan
  • Paskah bahari di tempat-tempat tertentu (salah satunya pernah dilaksanakan di lokasi kuburan desa)
  • Paskah AMGPM (berpulang ke pihak AMGPM)

    Semoga bermanfaat!