PANTAIKU SAYANG PANTAIKU MALANG

Maret 19, 2019
Tulisan kali ini merupakan bentuk keprihatinan dan kepedulian kita sebagai Anak Negeri yang cinta terhadap alam dan masa depan Desa Allang Asaude. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa masyarakat Allang Asaude cenderung mendominasi pekerjaan di sektor pertanian sehingga mengabaikan sektor perikanan dan kekayaan laut yang ada. Memang sebagian masih menggantungkan mata pencaharian hidupnya melalui aktivitas melaut tetapi itu hanya sebagai tambahan pekerjaan ataupun selingan untuk mengisi waktu luang. Bertani dinilai lebih menguntungkan daripada menjadi nelayan tetap sehingga laut dan seisinya serta lingkungan di sekitarnya tidak dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini tentu saja merugikan kita sebagai masyarakat desa karena kekayaan alam yang kita miliki dieksploitasi dengan bebas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Jika kita mampu memberdayakan kekayaan laut dan pantai yang ada, maka kita bisa selangkah lebih maju dan  mampu bersaing dengan desa-desa lain yang ada di wilayah SBB, seperti Desa Lumoli dengan air terjunnya, Desa Kaibobo dengan pelabuhan dan Pulau Kasanya, Desa Kawa dengan Air Puterinya, atau Pulau Osi dengan jembatan panjangnya. Why notLaut dan pantai yang kita miliki sangat potensial untuk diolah menjadi sumber mata pencaharian hidup atau bahkan pariwisata. Nah, pada kemungkinan yang kedua ini yang akan kita bahas kali ini yakni "Pariwisata".


Pantai Allang Asaude sebenarnya layak untuk dijadikan sebagai salah satu objek wisata di wilayah kabupaten Seram Bagian Barat ini. Hal ini dilihat dari kondisi alamnya yang masih tampak alami dengan pemandangan laut serta pesisir pantai bahkan tebing dan pulau-pulau sekitar yang begitu memukau. Kita sedang tidak membual tetapi faktanya memang seperti itu. Pantai yang kita miliki punya sesuatu bahkan beberapa daya tarik yang tidak dimiliki oleh sejumlah wilayah pantai yang ada di SBB. Daerah pantai kita juga cukup strategis dan mudah diakses. Apalagi jalan raya menuju ke desa Allang Asaude dan sekitarnya sebentar lagi akan selesai yang memungkinkan jalur penyeberangan kapal ferry juga akan berfungsi dengan baik sehingga mampu mengundang wisatawan. Lantas, apa yang membuat pantai dan laut kita berbeda dan tampak spesial?

1. Pemandangan Alam


Kita tidak akan berpendapat dan menilai sendiri tentang pemandangan alam dari pantai yang kita miliki tetapi mendengar langsung respon dari setiap orang yang pernah berkunjung ke pantai Allang Asaude (bukan masyarakat asli). Banyak orang pendatang mengungkapkan bahwa pantai kita menyuguhkan pemandangan laut dan pulau yang sangat indah. Beberapa memuji dan menyatakan bahwa layak untuk dijadikan tempat wisata. Yang lain mengungkapkan bahwa baru pertama kali menemukan pantai dengan pemandangan yang menarik seperti ini di wilayah SBB. Ada pula yang menyayangkan mengapa tidak diekspos dan dijadikan tempat wisata oleh pemerintah daerah setempat. Tak seperti beberapa pantai lainnya di SBB yang sebagian besar hanya menampilkan hamparan laut yang luas, pantai Allang Asaude menampilkan pemandangan bukit dan pegunungan di sisi kiri, pemandangan Pulau Houtman dan Pulau Air dari jarak yang dekat di depan, dan pemandangan Gunung Kotahalu di sisi kanan yang tampak kokoh dengan tebing-tebingnya. Pada sore hari, pemadangan sunset (matahari tenggelam) di horison begitu eksotis mendamaikan hati. Jadi, kesimpulannya adalah memang benar pemandangan alam yang terpampang luas dari pantai kita sangat indah.


2. Kawasan Bakau


Kita mungkin berpikir bahwa pepohonan bakau (mangrove) yang tumbuh liar di sepanjang pesisir pantai hanyalah pohon-pohon biasa yang kalau sudah cukup tua dapat ditebang untuk dijadikan kayu bakar. Eits! Jangan salah. Pepohonan bakau yang tumbuh di pantai adalah pertanda bahwa wilayah tersebut masih terjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistemnya. Dalam sebuah kawasan bakau, terdapat ratusan bahkan mungkin ribuan spesies yang hidup di dalamnya. Tak heran jika kita sering mendulang berkat darinya seperti ikan, remis, dan kepiting. Keberadaan hewan-hewan ini dalam jumlah yang tak terbatas adalah berkat kawasan bakau yang menjaga tekstur tanah tetap lembab dan berlumpur bagi kelangsungan hidup ekosistem yang ada. Selain itu, kawasan bakau yang berdiri kokoh di sepanjang pantai sangat baik untuk mencegah abrasi (pengikisan pantai) akibat terpaan ombak serta membatasi ruang gerak air pasang. Bahkan penanaman bakau akan lebih baik daripada pembuatan tanggul (talit) dengan material yang kurang padat dengan biaya yang sangat besar. Tak heran jika sejumlah daerah di Indonesia mulai membudidayakan bakau untuk mencegah abrasi dan membangun habitat yang layak bagi ekosistem pantai. Sementara kita, makin lama makin merusak kekayaan laut dan pantai yang kita miliki. Ingatlah bahwa hutan bakau adalah salah satu daya tarik pariwisata yang dianggap oleh kita sebagai hal yang biasa tetapi bagi orang lain itu adalah hal yang menakjubkan. Contohnya seperti kawasan Bakau yang ada di Teluk Halong meskipun tumbuh liar namun terlihat sangat menarik.


3. Pemandangan Bawah Laut

Pemandangan bawah laut menjadi salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatwan dalam maupun luar negeri. Salah satu yang paling terkenal di Indonesia adalah Taman Laut Bunaken di Pulau Sulawesi sana. Kita juga punya terumbu karang dan ekosistem bawah laut lainnya yang tak kalah menarik dengan yang ada di Bunaken untuk diekspos oleh para penyelam. Dan saat ini kondisinya masih terbilang layak dan lestari. Tapi mau sampai kapan kondisinya terjaga sementara tindakan pengeboman ikan sering terjadi di wilayah perairan kita? Terumbu karang yang ada bukan hanya sebagai potensi wisata saja tetapi juga rumah bagi ikan-ikan yang hidup di sana. Mungkin sekarang kita sulit mendapatkan ikan di perairan dekat pantai bukan karena ikannya tidak suka dengan umpan tetapi mereka sudah berpindah ke laut dalam karena rumahnya hancur dan merasa terancam.

4. Tebing Batu Kotahalu

Di sisi sebelah kanan pantai Allang Asaude terdapat jajaran tebing batu yang menurut beberapa orang pendatang dari Kota Ambon itu membuat mereka takjub. Ya, mereka hanya melihat dari jauh saja sudah menyampaikan rasa takjub mereka apalagi melihat dari dekat atau mendakinya lagi pasti ekspresinya akan semakin takjub. Dari atas tebing-tebing itu terhampar luas pemandangan Pulau Houtman dan sekitarnya termasuk pemandangan laut lepas yang berbatasan langsung dengan horison. Lalu-lalang perahu nelayan dan kapal ferry terpapar indah dari atas sana.



5. Muara Kaki Aer

Terdapat satu muara sungai di sebelah kiri pantai Allang Asaude yang berbatasan langsung dengan Asaude Pantai. Muara sungai ini kita biasa menyebutnya "Kaki Aer".

Jadi muara merupakan induk sungai yang berbatasan langsung dengan laut atau tempat bertemunya air tawar dengan air laut.

Muara sungai yang kita miliki mempunyai daya tarik tersendiri yaitu menjadi pintu keluar-masuknya ribuan ikan seperti ikan sarden (ikan lompa) yang hendak bertelur di hulu sungai. Setiap tahunnya kita menangkap ikan lompa ini dengan cara yang unik. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri. Bandingkan dengan daerah lain seperti di Haruku-Sameth, Kabupaten Maluku Tengah yang setiap tahunnya mengadakan ritual buka sasi lompa di Sungai Kayeli, yang diikuti oleh ribuan warga dari Kota Ambon, Masohi, Saparua dan Haruku. Namun, muara sungai yang kita miliki selalu berubah-ubah jalur airnya akibat abrasi, semakin dangkal, dan semakin melebar muaranya sehingga mempersulit penangkapan ikan lompa dan mempersempit kawasan pantai. Bandingkan dengan badan sungai yang terletak beberapa ratus meter dari muara tidak mengalami perubahan jalur air karena dilindungi oleh pepohonan bakau yang berdiri kokoh di tepiannya. Jika kawasan ini digundulkan, kemungkinan besar akan memperburuk kerusakan yang ada.



Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi kita untuk menjaga kelestarian pantai dan laut yang kita miliki karena itulah salah satu anugerah Tuhan yang dititipkan bagi kita di desa ini. Pantai dan laut yang ada juga menjadi salah satu aset besar yang kedepannya dapat berfungsi lebih dari sekedar pantai dan laut jika kita menjaga dan mengolahnya dari sekarang. Apalagi berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Penjabat Desa Allang Asaude, Adelianser Patty bahwa desa kita dipilih oleh Dinas Pariwisata Kabupaten SBB sebagai salah satu desa yang siap dikembangkan menjadi desa pariwisata berkat keindahan pantai dan laut yang kita punyai ini. Mari kita tunggu pengrealisasiannya.