Menjelajahi Masjid Camlica Istanbul, Masjid Terbesar Di Istanbul Dan Asia Kecil

Maret 19, 2019
Menjelajahi Masjid Camlica Istanbul, Masjid Terbesar Di Istanbul Dan Asia Kecil - Masjid Camlica merupakan Masjid terbesar di Istanbul, Turki dan seluruh kawasan Asia Kecil. Disebut dengan nama Masjid Camlica karena memang berada di puncak tertinggi bukit Camlica di kota Istanbul. Diresmikan pada tanggal 1 Juli 2016 oleh presiden Erdogan dan telah menjadi landmark baru bagi kota Istanbul. 

Bukit Camlica terbagi atas dua bagian yakni "B�y�k �amlica" dan "K�c�k �amlica", yang berarti �Bukit Besar dan Bukit Kecil. Buyuk Camlica setinggi 267 meter dpl sedangkan Kucuk Camlica setinggi 228 meter dpl. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, secara harfiah �Camlica� bermakna Bukit Cemara (Cam dalam bahasa Turki berarti Cemara).

Masjid Camlica, Istanbul
( Foto : Istanbul Real Estate)
Presiden Turki Erdogan menggagas pembangunan masjid dengan ukuran yang tak biasa besarnya di puncak bukit Camlica ini. Sebuah bangunan masjid yang tidak saja menjadi masjid terbesar di kota Istanbul tapi juga masjid terbesar di Turki dan seluruh wilayah Asia kecil. 

Masjid �amlica juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk museum, galeri seni, perpustakaan umum, ruang konfrensi serta area parkir bawah tanah. Lebih menariknya lagi masjid yang megah ini dirancang oleh dua orang arsitek wanita tangguh bernama Bahar Mizrak dan Hayriye G�l Totu, dan proyek pembangunannya menghabiskan dana sebesar 150 juta Lira Turki atau setara dengan ($66.5 juta dolar). 

Pembangunan masjid ini tidak saja dimaksudkan sebagai tempat ibadah, namun juga bagian dari upaya pemerintah Turki untuk menunjukkan keagungan Negara itu kepada dunia terutama kekuatan ekonomi dibawah pimpinan presiden Erdogan. 

Dalam sambutannya pada saat upacara peresmian masjid ini pada tanggal 1 Juli 2016, presiden Erdogan mengatakan �Keledai mati meninggalkan pelana nya, manusia mati meninggalkan karya nya, dan manusia akan dikenang karena hal itu�. Sementara para pengamat mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari diplomasi budaya yang dilakukan oleh pemerintah Erdogan dalam visi Turki untuk menguasai dunia.